Puisi ku bukanlah sebuah puisi indah
Seindah puisi sang penyair handal
Bukan pula puisi Deskriptif atau pun puisi naratif
Puisi ku juga bukan puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisikal
Puisi ku hanyanya Rangkaian kata-kata
Puisi ku hanyalah biasan dari perasaanku
AYAH TERIMA KASIH
Ayah…
Terima kasih
Atas kecemasan mu saat kelahiranku
Kecemasan penuh cinta kasih
Karenamu aku menemukan keberadaanku
Ayah…
Terima kasih
Telah sabar membantuku belajar berjalan
Walauku tahu kau takut melihatku terjatuh
Dan cemas tubuh kecilku terluka
Ayah….
Terima kasih
Telah mendengarkan rengekan manjaku
Permintaan yang keluar dari mulut mungilku
yang berat untuk kau tolak
tapi tegas kau katakan TIDAK
ku tahu kau tak ingin memanjakan ku
Ayah…
Terima Kasih
Telah rela menunda tidurmu
Hanya untuk menemaniku
Saat enggan ku untuk tidur
Dengan kisah teladan Nabi-nabi mu
ribuan kali kau kisahkan padaku
Agar aku mengenal agama dan nabiku
Ayah…
Terima kasih
Telah membesarkanku dengan kasih sayang mu
Tanpa mengenal lelah dan letih
Berapa keringat kau teteskan hanya untukku
Berapa derita yang kau sembunyikan dariku
Kau Tetap tersenyum walau hatimu terluka…
Tuhan…
Terima kasih
Telah memberikan ayah penuh teladan
Ayah penuh tanggung jawab
Ayah dengan cinta dan kasih begitu besar
Tuhan…
Dihadapan mu..
Ku angkat kedua tanganku
Memohon sepenuh hati
Ku haturkan doa hanya untuk orang tuaku
Didalam sujud ku memohon kepadamu
Hanya kepada mu ya Allah….
Ayah
Aku bangga menjadi anaknya
Aku bersyukur akulah anaknya
Terima Kasih Tuhan...
Kamis, 17 November 2011
6 komentar:
- Gaptek mengatakan...
-
Pa Samsuni Pasti bangga n Terharu :)
- 17 November 2011 pukul 03.14
- RIZKY AMALIA SAMSUNI mengatakan...
-
@gabtek : Bapanya kd pernah membaca... membuka gen kd pernah.... Ksian Blog q.... T.T
- 17 November 2011 pukul 05.43
- waloetz mengatakan...
-
asa titikan banyu mata.. hehe
salam kenal..
Waloetz - 17 November 2011 pukul 09.07
- Anagakaci mengatakan...
-
aku suka puisimu....
jadi teringat masa kecil nih - 18 November 2011 pukul 00.04
- RIZKY AMALIA SAMSUNI mengatakan...
-
@waloet : Apalagi nang maulahnya lah...hehehe... slam kenal jua....
@Azhie : Makasih.... - 18 November 2011 pukul 02.24
- Paunjunan mengatakan...
-
Mantap puisinya...
- 31 Maret 2012 pukul 09.43
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 17 November 2011
PUISI UNTUK AYAH
Puisi ku bukanlah sebuah puisi indah
Seindah puisi sang penyair handal
Bukan pula puisi Deskriptif atau pun puisi naratif
Puisi ku juga bukan puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisikal
Puisi ku hanyanya Rangkaian kata-kata
Puisi ku hanyalah biasan dari perasaanku
AYAH TERIMA KASIH
Ayah…
Terima kasih
Atas kecemasan mu saat kelahiranku
Kecemasan penuh cinta kasih
Karenamu aku menemukan keberadaanku
Ayah…
Terima kasih
Telah sabar membantuku belajar berjalan
Walauku tahu kau takut melihatku terjatuh
Dan cemas tubuh kecilku terluka
Ayah….
Terima kasih
Telah mendengarkan rengekan manjaku
Permintaan yang keluar dari mulut mungilku
yang berat untuk kau tolak
tapi tegas kau katakan TIDAK
ku tahu kau tak ingin memanjakan ku
Ayah…
Terima Kasih
Telah rela menunda tidurmu
Hanya untuk menemaniku
Saat enggan ku untuk tidur
Dengan kisah teladan Nabi-nabi mu
ribuan kali kau kisahkan padaku
Agar aku mengenal agama dan nabiku
Ayah…
Terima kasih
Telah membesarkanku dengan kasih sayang mu
Tanpa mengenal lelah dan letih
Berapa keringat kau teteskan hanya untukku
Berapa derita yang kau sembunyikan dariku
Kau Tetap tersenyum walau hatimu terluka…
Tuhan…
Terima kasih
Telah memberikan ayah penuh teladan
Ayah penuh tanggung jawab
Ayah dengan cinta dan kasih begitu besar
Tuhan…
Dihadapan mu..
Ku angkat kedua tanganku
Memohon sepenuh hati
Ku haturkan doa hanya untuk orang tuaku
Didalam sujud ku memohon kepadamu
Hanya kepada mu ya Allah….
Ayah
Aku bangga menjadi anaknya
Aku bersyukur akulah anaknya
Terima Kasih Tuhan...
Seindah puisi sang penyair handal
Bukan pula puisi Deskriptif atau pun puisi naratif
Puisi ku juga bukan puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisikal
Puisi ku hanyanya Rangkaian kata-kata
Puisi ku hanyalah biasan dari perasaanku
AYAH TERIMA KASIH
Ayah…
Terima kasih
Atas kecemasan mu saat kelahiranku
Kecemasan penuh cinta kasih
Karenamu aku menemukan keberadaanku
Ayah…
Terima kasih
Telah sabar membantuku belajar berjalan
Walauku tahu kau takut melihatku terjatuh
Dan cemas tubuh kecilku terluka
Ayah….
Terima kasih
Telah mendengarkan rengekan manjaku
Permintaan yang keluar dari mulut mungilku
yang berat untuk kau tolak
tapi tegas kau katakan TIDAK
ku tahu kau tak ingin memanjakan ku
Ayah…
Terima Kasih
Telah rela menunda tidurmu
Hanya untuk menemaniku
Saat enggan ku untuk tidur
Dengan kisah teladan Nabi-nabi mu
ribuan kali kau kisahkan padaku
Agar aku mengenal agama dan nabiku
Ayah…
Terima kasih
Telah membesarkanku dengan kasih sayang mu
Tanpa mengenal lelah dan letih
Berapa keringat kau teteskan hanya untukku
Berapa derita yang kau sembunyikan dariku
Kau Tetap tersenyum walau hatimu terluka…
Tuhan…
Terima kasih
Telah memberikan ayah penuh teladan
Ayah penuh tanggung jawab
Ayah dengan cinta dan kasih begitu besar
Tuhan…
Dihadapan mu..
Ku angkat kedua tanganku
Memohon sepenuh hati
Ku haturkan doa hanya untuk orang tuaku
Didalam sujud ku memohon kepadamu
Hanya kepada mu ya Allah….
Ayah
Aku bangga menjadi anaknya
Aku bersyukur akulah anaknya
Terima Kasih Tuhan...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pa Samsuni Pasti bangga n Terharu :)
BalasHapus@gabtek : Bapanya kd pernah membaca... membuka gen kd pernah.... Ksian Blog q.... T.T
BalasHapusasa titikan banyu mata.. hehe
BalasHapussalam kenal..
Waloetz
aku suka puisimu....
BalasHapusjadi teringat masa kecil nih
@waloet : Apalagi nang maulahnya lah...hehehe... slam kenal jua....
BalasHapus@Azhie : Makasih....
Mantap puisinya...
BalasHapus